Dugaan Pelecehan Verbal di SMPN 3 Depok: Kronologi, Respons Sekolah, dan Tindakan Hukum – Kasus dugaan pelecehan verbal yang terjadi di SMPN 3 Depok telah memicu perhatian luas dari masyarakat. Seorang guru berinisial IW diduga melakukan pelecehan slot bet 800 verbal terhadap sejumlah siswa, yang kemudian viral setelah diungkap oleh seorang pelatih ekstrakurikuler. Artikel ini akan membahas kronologi kejadian, respons pihak sekolah, serta langkah hukum yang telah diambil.
Kronologi Dugaan Pelecehan Verbal
Kasus ini pertama kali mencuat pada 13 Maret 2025, ketika wali kelas menerima laporan dari orang tua siswa terkait rekaman percakapan yang berisi ucapan tidak pantas dari seorang guru. Video tersebut tersebar di grup WhatsApp siswa dan memicu kekhawatiran di kalangan orang tua.
Pelatih ekstrakurikuler sekolah, Sarah, kemudian mengunggah kronologi kejadian di media sosial, yang memperlihatkan bahwa dugaan pelecehan tidak hanya terjadi secara verbal tetapi juga fisik terhadap beberapa siswa. Unggahan tersebut menjadi viral situs slot777 dan memicu desakan publik agar kasus ini diusut lebih lanjut.
Respons Pihak Sekolah
Kepala Sekolah SMPN 3 Depok, Ety Kuswandarini, mengakui bahwa telah terjadi pelecehan verbal oleh guru IW terhadap seorang siswa. Pihak sekolah telah memberikan dua surat peringatan (SP) kepada guru tersebut dan meminta yang bersangkutan menjalani pemeriksaan kejiwaan.
Namun, kasus ini kembali mencuat setelah adanya laporan dari beberapa siswa lain yang mengaku mengalami pelecehan serupa. Pihak sekolah akhirnya mengambil langkah untuk menonaktifkan guru IW dan mengembalikannya ke Dinas Pendidikan.
Tindakan Hukum dan Investigasi Polisi
Polres Metro Depok telah menerima laporan dari korban dan orang tuanya terkait dugaan pelecehan verbal ini. Saat ini, polisi masih mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut.
Menurut pihak kepolisian, jumlah korban yang melaporkan kejadian ini terus bertambah, dengan dugaan bahwa lebih dari tujuh siswa mengalami pelecehan verbal oleh guru IW. Polisi juga telah melakukan visum terhadap salah satu korban untuk mendukung penyelidikan lebih lanjut.
Aksi Protes dari Alumni dan Siswa
Kasus ini telah memicu aksi protes dari alumni dan siswa SMPN 3 Depok, yang menuntut pengungkapan kasus secara transparan dan pemberian hukuman bagi pelaku. Mereka menggelar aksi di depan sekolah dengan membawa poster yang mengecam tindakan pelecehan dan meminta perlindungan lebih bagi siswa.
Dinas Pendidikan Kota Depok juga telah memberikan pernyataan bahwa mereka tidak akan memberikan toleransi terhadap kekerasan atau pelecehan di lingkungan sekolah. Mereka berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pembinaan guru dan pengawasan internal sekolah.